Sabtu, 09 November 2013

Puasa pada Bulan Muharram


Abu Hurairah yang berkata, “Rasulullah bersabda:
أَفْضَلُ الصِيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ المُحَرَّمِ وَ أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الفَرِيْضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ.
”puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram dan sholat paling utama setelah shalat wajibadalah shalat malam.” (HR Muslim)
Adapun yang disunnahkan berpuasa pada hari ke-9 dan ke-10. Jika sesorang belum berpuasa pada hari ke-9, hendaknya ia berpuasa pada hari ke-10 dan ke-11. Jika berpuasa sehari sebelumnya (hari ke-9) dan dan juga hari sesudahnya (hari ke-11) maka itu lebih sempurna dan lebih besar pahalanya.
Hadist disunnahkan berpuasa pada hari ke-9 dan ke-10:
صُوْمُوْا التَّاسِعَ و العَاشِرَ، وخَالِفُوْا اليَهُوْدَ.
“berpuasalahpada hari ke-9 dan ke-10, serta selisihilah kaum yahudi.” (HR Al-Baihaqi)
Hadist Abu Qatadah. Didalamnya disebutkan bahwa Nabi bersabda:
... وَصِياَمُ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ اَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ اَنْ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ.
dan (dalam) puasa hari asyura, aku berharap kepada Allah itu dapat menebus dosa dari tahun sebelumnya.” (HR Muslim).
Tingkatan puasa asyura ada 3, yaitu:
1.      Melengkapi puasa dengan puasa sehari sebelumnya dan sesudahnya. (jadi, berpuasa tiga hari: tanggal 9,10,dan 11 Muharram)
2.      Berpuasa pada tanggal 9 (tasu’a) dan 10 (asyura) sebagaimana yang paling banyak disebutkan dalam hadits.
3.      Hanya berpuasa pada tanggal 10 Muharram.
Dikutip dari buku: BukuPintar Puasa Sunah, terjemahan dari Ash-shaum fil islam fi dhau’il kitab was sunah bab shiyamut tathawwu’, Sa’id Al-Qahthani, AQWAM Anggota SPI (serikat penerbit islam) Solo.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar