A. Pengertian
Kata انشاء merupakan bentuk masdar dari kata انشاء
secara leksikal bermakna ‘membamgun, memulai, kreasi, asli, menulis dan
menyusun’
Insyai sebagai kebalikan
khabari merupakan bentuk kalimat yang setelah kalimat tersebut dituturkan, kita
tidak bisa melihat benar atau dusta. Dalam terminologi ilmu ma’ani kalam Insyai
adalah:
الكلام الا نشائى هو ما لا
يحتمل الصدق والكذب
Artinya:
Kalam Insyai adalah suatu
kalimat yang tidak bisa disebut benar atau dusta...
B. Pembagian
Kalam Insyai
Secara garis besar kalam
insyai terbagi menjadi dua Yaitu:
-
Insyai Thalabi dan
-
Insyai Ghair Thalabi
Insyai thalabi menurut para pakar
balaghah adalah:
ما يستد عي مطلوبا غير حا صل وقت الطلب لا متناع تحصيل الحا صل وهو
المقصود با لنظر ها هنا
Artinya: kalam insyai thalabi adalah suatu kalam yang menghendaki
adanya suatu tuntutan yang tidak berwujud ketika kalam itu di ucapkan.
Kalimat-kalimat yang
termasuk kateegori insya thalabi adalah:

Secara leksikal amar berarti perintah, sedangkan dalam terminologi
ilmu balaghah adalah:
طلب الفعل على المخا طب على وجه الاستعلاء
Artinya:
Tuntutan mengerjakan sesuatu kepada yang lebih rendah.
Adapun dalam menyusun kalam amar ada emapat shighah yang biasa
digunakan, yaitu:
a.
Fi’il al-amr
خذالكتا
ب بقوة
b.
Fi’il mudhari yang disertai lam amar
لينفق
ذوسعة من سعته
c.
Isim fi’il am
حي
على الصلاة حي على الفلح
d.
Masdar pengganti fi’il
سعيا
فى الخير

Makna nahyu secara leksikal adalah melarang, menahan dan menentang. Sedangkan dalam terminologi ilmu
balaghah..
طلب الكف عن الفعل على وجه الا ستعلاء
Artinya tuntutan meninggalkan suatu perbuatan dari pihak yang lebih
tinggi.
Contoh:
ولا تقربواالزنى انه كان فا حشة وساء سبيىلا
artinya

Merupakan bentuk massdar
dari kata. Secara leksikal kata teerrsebut bermakna meminta pemahaman atau meminta pengertian. Secara istila
istifham bermakna:
طلب العلم بالشئ
Artinya : meenuntut peengetahuan tentang sesuatu .
Kata-kata yang digunakan untuk istifham ialah :
ا-هل- ما- من - متى- ايان- كيف- اين- انى- كم- اي
Suatu kalimat yang diguakan kata tanya dinamakan jumlah istifhami
yaitu kalimat yang berfungsi untuk meminnta informasi tentang sesuatu yang belum diketahui sebelumnya
dengan mengguunakan salah satu
huruf istifam. Contoh kaliimat
tanya seperti :
انا انزلناه فى ليلة القدر..وما ادراك ما ليلة القدر.
Artinya sesunggunyya kami telah menurunkanya ( alquran) pada malam
kemulian. Dan tahukah kamu apakah
malam kemulian itu?
a.
Hamzah ا
Sebagai
salah satu adat istifham mempunyai dua
makna, yaitu
1.
Tashawwuri
Tashawwuri
artinnya jawwaban yang bermakna mufrat. Ungkapan istifham yang meminnta
pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat mufrad di namakan istifham tashawuri.
Contoh:
ايوم الجمعة يستريح العما ل ام يوم الاحد؟
امشتر انت ام با ئع؟
2.
Tasdiq
Hamzah
juga digunakan untuk pertanyaan yang bersifat tasdiq, yaitu penisbatab sesuatu
atas yang lain. Contoh:
b.
Man )(من)
Kata
man termasuk kedalam adat istifham, yaitu untuk menanyakan tentang orang
Selain
kedua adat istifham diatas terdapat beberapa adat lainnya yang mempunyai fungsi
masing-masig. Adat-adat tersebut adalah :
1.
Ma, yang digunakan untuk sesuatu yang tidak berakal. Kata ini juga
digunakan utuk meminta penjelaskan tentang sesuatu atau hakikat sesuatu..
Contoh
:
ما هو الايمان
2.
Mataa,متى) (yang digunakan
untuk meminta penjelskan tentang waktu,, baik waktu lampau maupun sekarang.
Contoh :
متى نصر الله؟
3.
Ayyannah,ايان
digunakan untuk meminta penjelasan mengenai waktu yang akan datang. Kata ini
kebiasanya digunakan untuk menantang.
Contoh :
4.
Kaifa,كيف
digunakan untuk menanyakan keaddaan ssesuatu.
Contoh
:
5.
Aynah,اين digunakan untuk menanyakan tempat.
Contoh
::
6.
Hal,هل merupakan adat istifham yang digunakan untuk
menanyakan penisbatam sesuatu pada yang lain ( tashdiq) atau kebalikannya.
7.
Aanah ,انى
merupakan adat istifham yang maknanya
ada tiga, yaitu :
a.
Maknanya samadengan kaifa, كيف
contoh :
b.
Bermakna aina,
اين
contoh:
c.
Maknanya sama dengan mataa.متى Contoh:
8.
Kam,كم
adat istifham yang maknanya menanyakan jumlah yang masih
samar, contoh:
9.
كم لبثتم؟؟
Adat
ini juga digunakan untuk menanyakan
dengan menghususkan salah satu dari dua hal yang berserikat. Contoh:
اي افريقين خيرامفاما؟
Kata
ini digunakan untuk menanyakan hal berkaitan dengan waktu, tempat, keadaan, jum lah baik untuk yang berakal maupun tidak.
Penggunaan
adat-adat istifham kadang digunakan bukan untuk tujuan bertanya, akan tetapi
untuk maksud yang lainnya. Maksud-maksud
pengguna adat istifham yang menyimpang dari tujuan awalanya, adalah sbb:
a.
Perintah
Pengguna
adat istifham dalam berbahasa kadang-kadang juga digunakan untuk maksud amr.
Contoh:
فهل انتم منتهون؟ اى انتهوا (المائدة:)
Artinya
Apakah
kalian tidak mau berhenti?
b.
Nahyu
Penggunaan
adat istifham dalam praktik berbahasa kadang juga digunakan untuk tujuan nahyu.
Contoh:
اتخشونهم فالله احق ان تخشوه
Artinya
Apakah
kalian tidak takut terhadap mereka? Padahal Allah lebih berhak untuk ditakuti.
Ungkapan istifham pada ayat diatas maknanya adalah
larangan untuk menakuti mereka(orang-orang kafir).
c.
Taswiyah (menyamakan antara dua hal)
Penggunaan
adat istifham juga kadan untuk makna taswiyyah. Contoh:
سواء عليهم اا نذ رتهم ام لم تنذر هم لا يومنون
Artinya
Sama
saja bagi mereka,apakah engkau memberi peringatan atau tidak. Mereka tidak akan
beriman.
Pada
ayat diatas kalimat istifham bermakna taswiyah (menyamakan antara diberi
peringatan atau tidak) mereka tetap tidak beriman)
d.
Nafyu (kalimat nagasi)
Kalimat
negatif lawan dari kalimat positif, yaitu kalimat yang meniadakan hubungan
antara subjek dan predikat, seperti
firman Allah SWT.dalam surat Al- A’la:6-7
Artinya
Kami
akan membacakan(Al-Quran) kepadamu (Muhammad), maka kamu tidak akan lupa, kecuali kalau Allah menghendaki
e.
Ingkar (penolakan)
Ungkapan istifhamiyah juga kadang mempunyai makna
ingkar atau penolakan. Contoh:
Artinya:
اغير الله تبغون
Bukankah
Allah yang kamu cari?
f.
Taswiq (mendorong)
Ungkapan istifhamiyah juga kadang mempunyai makna
untuk mendorong muqhatab agar melakukan pesan yang disampaikan mutakallim.
Contoh firman Allah SWT dalam Al-Quran :
Artinya:
هل ادلكم على تجا رة تنجيكم من عذاب اليم
Maukah
kalian aku tunjukan kepada suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari
azab yang pedih.
g.
Penguatan
Ungkapan istifhamiyah kadang juga digunakan untuk
penguatan suatu pertanyaan. Contoh firman Allah SWT pada surat
al-Haqqah ayat 1-3
الحاقة . مالحاقة.. وما ادراك
ما لحاقة
Artinya: Hari kiamat. Apakah hari kiamat itu?
Tahukah kamu, apakah hari kiamat itu?
h.
Ta’zhim(mengagungkan)
Contoh ungkapan
istifhamiyah yang bermakna ta’zhim adalah firman Allah pada surah
al-Baqarah ayat 255:
من ذالذى يشفع عنده الا باذنه
Artinya:
i.
Tahqir (merendahkan)
Ungkapan istifhamiyah bisa bermakna tahqir
(merendahkan). Contoh:
اهذا لذى مدحته كثيرا؟؟
Artinya:
inikah yang kamu puja-puja itu?
j.
Ta’ajub (mengagumi)
Ungkapan istifhamiyah yang bermakna ta’ajjub.
Contoh:
مالهذا الرسول يا كل الطعام ويمشى فى الا سواق
Artinya:
tidaklah bagi rasul ini memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar?
k.
Al-Wa’id (ancaman)
Contoh pada firman Allah SWT :
الم تر كيف فعل ربك با صحا ب الفيل؟؟
Artinya:
tidakkah kamu melihat bagaimana
perbuatan tuhanmu terhadap pasukan bergajah?
l.
Tamanni( harapan yang tak mungkin terkabul)
Contoh:
فهال لنا من شفعا ء فيشفعوالنا
Artinya:
Apakah
kami mempunyai orang yang dapat memberi syafaat agar mereka memberi syafaat
pada kami?

Secara leksikal nida artinya panggilan. Sedangkan dalam terminolgi
ilmu balaghah, nida Adalah:
النداء هو طلب الا قبا ل بحرف نائب منا ب انا دى """
ادعو "" المنقول من الخبر الى الانشا ء الا ختصا ص
Artinya:
Nida adalah tuntutan
mutakallim yang menghendaki seseorang agar menghadapinya. Nida menggunakan huruf
yang menggantikan lafazh yang menggantikan lafadz”unddi atau ad’u yang
susunnya dipindah dari kalam khabari menjadi kalam insyai
a.
Huruf-huruf nida
Huruf nida ada delapan
yaitu:
ء, اى , يا, ا, اى, ايا , هيا, و
b.
Penggunaan huruf nida
Ada dua cara menggunakan huruf-huruf nida yaitu:
1.
Hamzah ) ء
2.
Ay اى
Selain hamzah
dan ay, semuanya digunakan untuk munada yang jauh . khusus untuk ya يا digunakan untuk seluruh munada baik dekat
maupun jauh.
ايا
جا مع الدنيا لغير بلا غه # لمن تجمع الدعا الدنيا
Artinya:
Wahai orang
yang menghimpun dunia tanpa batas untuk siapakah engkau menghimpun harta,
sedangkan engkau akan meninggal?
Makna diatas
merupakan makna nida yang asli. Akan tetapi, dalam beberapa konteks nida
mempunyai makna lain yang keluar dari fungsinya semula dikarenakan adanya
qarinah yang mengharuskannya demikian..
Makna-makna yang menyimpang tersebut adalah sbb:
1.
Anjuran, mengusung, mendorong atau menyenangkan, seperti pada
perkataan orang yang bimbang dalam menghadapi musuh:
Artinya:
Wahai pemberani majulah!
2.
Teguran keras/ mencegah
Artinya:
“wahai hati, celaka kamu tidak mau mendengarkan orang yang
menasehatimu ketika kau tersudut dan tidak dapat menghindari cobaan.”
3.
Penyesalan / keresahan dan kesakitan
Artinya :
“wahai seandainya aku menjadi tanah”( QS.an-naba’:40)
4.
Mohon pertolongan
Artinya :
“wahai allah,tolonglah orang-orang yang beriman
5.
Ratapan / mengaduh
Artinya
“aduhai banyak sekali kagumnya,orang cacat mengaku utama,dan aduhai
banyak sekali susahnya,orang utama melahirkan cela.”
6.
Kasihan
Artinya
“wahai kasian”
7.
Merasa sayang,menyesal
Artinya :
:wahai kehilangan adab”
8.
Keheranan atau kekaguman
Artinya :
“aduhai kagumanya engkau,dari Qubburah debgan ammar,disela-selamu
terdapat udara,maka memutih dan menguninglah”.
9.
Bingung dan gelisah (tidak puas,tidak sabar,bosan)
Artinya :
“wahai rumah-rumah salma, dimanakah salmamu?
10.
Mengingat – ingat
Artinya :
“ wahai kedua rumah salma,kesetraan bagi kalian,
Apakah masa-masa yang berlalu, dapay juga kembali lagi?
11.
Mengkhususkan
yaitu menuturkan isim
zhahir setelah isim dhamir dengan tujuan menjelaskannya, seperti firman allah
SwT pada surah Hud ayat 73:
(#þqä9$s% tûüÎ7yf÷ès?r& ô`ÏB ÌøBr& «!$# ( àMuH÷qu «!$# ¼çmçF»x.tt/ur ö/ä3øn=tæ @÷dr& ÏMøt7ø9$# 4 ¼çm¯RÎ) ÓÏHxq ÓÅg¤C ÇÐÌÈ
Artinya :
Itu adalah rahmat allah dan
keberkatan-nya,dicurahkan atas kamu, hai ahlulbait ! sesungguhnya allah maha
terouji lagi maha agung.”
Penggunaan huruf nida’ dengan makna ikhtishash mempunyai beberapa
tujuan, yakni sebagai berikut:
a.)
Tafakhur (membanggakan diri. Contoh:
Artinya
“ hai orang
lelaki! Sayalah tamu yang paling mulia”
b.)
Tawadhu ( artinya merasa rendah hati). Contoh :
Artinya :
“ya tuan, saya
adalah seoran yang miskin dan fakir!”

Kalimat tamanni ( berangan-angan) adalah kalimat yang berfungsi
untuk menyatakan keinginan terhadap
sesuatu yang disukai,tetapi tidak mungkin untuk dapat meraihnya,seperti:
Artinya :
“ ingin rasanya kami memiliki apa yang diberikan kepada Qarun.
Sesungguhnya dia benar-benar memperoleh keberuntungan yang besar.”
Dalam terminologi ilmu balaghah, tamanni adalah :
Artinya :
“ menuntut
sesuatu yang diinginkan, akan tetapi tidak mungkin terwujud. Ketidakmungkinan
terwujudnya sesuatu itu bisa terjadi karena mustahil terjadi ataubjuga sesuatu
yang mungkin akan tetapi tidak maksimal dalam mencapainya.”
Syiir dibawa ini merupakan contoh
kalam tamanni yang mengharapkan sesuatu yang mustahil terjadi, yakni:
Artinya :
“ Aduh, seandainya
masa muda itu kembali sehari saja,
Aku akan mengabarkan kepada kalian
Bagaiman yang terjadi ketika sudah tua.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar