Sabtu, 16 November 2013

HAKIKAT KALAM INSYAI, Kategorisasi dan Variasi Maknanya



A.      Pengertian
Kata انشاء  merupakan bentuk masdar dari kata  انشاء secara leksikal bermakna ‘membamgun, memulai, kreasi, asli, menulis dan menyusun’
Insyai sebagai kebalikan khabari merupakan bentuk kalimat yang setelah kalimat tersebut dituturkan, kita tidak bisa melihat benar atau dusta. Dalam terminologi ilmu ma’ani kalam Insyai adalah:
الكلام الا نشائى  هو ما لا يحتمل الصدق والكذب
Artinya:
Kalam Insyai adalah  suatu kalimat yang tidak bisa disebut benar atau dusta...
B.      Pembagian Kalam Insyai
Secara garis besar kalam insyai terbagi menjadi dua Yaitu:
-          Insyai Thalabi dan
-          Insyai Ghair Thalabi
Insyai thalabi menurut para pakar balaghah adalah:
ما يستد عي مطلوبا غير حا صل وقت الطلب لا متناع تحصيل الحا صل وهو المقصود با لنظر ها هنا
Artinya: kalam insyai thalabi adalah suatu kalam yang menghendaki adanya suatu tuntutan yang tidak berwujud ketika kalam itu di ucapkan.
Kalimat-kalimat  yang termasuk kateegori insya thalabi adalah:
*      Amar
Secara leksikal amar berarti perintah, sedangkan dalam terminologi ilmu balaghah adalah:
طلب الفعل على المخا طب على وجه الاستعلاء
Artinya:
Tuntutan mengerjakan sesuatu kepada yang lebih rendah.

Adapun dalam menyusun kalam amar ada emapat shighah yang biasa digunakan, yaitu:
a.       Fi’il al-amr
خذالكتا ب بقوة
b.      Fi’il mudhari yang disertai lam amar
لينفق ذوسعة من سعته
c.       Isim fi’il am
حي على الصلاة حي على الفلح
d.      Masdar pengganti fi’il
سعيا فى الخير

*      Nahyu
Makna nahyu secara leksikal adalah melarang, menahan dan  menentang. Sedangkan dalam terminologi ilmu balaghah..
طلب الكف عن الفعل على وجه الا ستعلاء
Artinya tuntutan meninggalkan suatu perbuatan dari pihak yang lebih tinggi.
Contoh:
ولا تقربواالزنى انه كان فا حشة وساء سبيىلا
artinya
*      Istifham
Merupakan bentuk  massdar dari kata. Secara leksikal kata teerrsebut bermakna meminta pemahaman  atau meminta pengertian. Secara istila istifham  bermakna:
طلب العلم بالشئ
Artinya  :  meenuntut peengetahuan tentang sesuatu .

Kata-kata yang digunakan untuk istifham ialah :
ا-هل- ما- من - متى- ايان- كيف- اين- انى- كم- اي
Suatu kalimat yang diguakan kata tanya dinamakan jumlah istifhami yaitu kalimat yang berfungsi untuk meminnta informasi tentang  sesuatu yang belum diketahui sebelumnya dengan mengguunakan salah satu  huruf  istifam. Contoh kaliimat tanya seperti :
انا انزلناه فى ليلة القدر..وما ادراك ما ليلة القدر.
Artinya sesunggunyya kami telah menurunkanya ( alquran) pada malam kemulian. Dan tahukah kamu apakah  malam  kemulian  itu?
a.       Hamzah ا   
Sebagai salah satu adat istifham  mempunyai dua makna, yaitu
1.      Tashawwuri
Tashawwuri artinnya jawwaban yang bermakna mufrat. Ungkapan istifham yang meminnta pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat mufrad di namakan istifham tashawuri. Contoh:
ايوم الجمعة يستريح العما ل ام يوم الاحد؟
امشتر انت ام با ئع؟
2.      Tasdiq
Hamzah juga digunakan untuk pertanyaan yang bersifat tasdiq, yaitu penisbatab sesuatu atas yang lain. Contoh:
b.      Man )(من)
Kata man termasuk kedalam adat istifham, yaitu untuk menanyakan tentang orang
Selain kedua adat istifham diatas terdapat beberapa adat lainnya yang mempunyai fungsi masing-masig. Adat-adat tersebut adalah :
1.      Ma, yang digunakan untuk sesuatu yang tidak berakal. Kata ini juga digunakan utuk meminta penjelaskan tentang sesuatu atau hakikat sesuatu..
Contoh :
ما هو الايمان
2.      Mataa,متى) (yang digunakan untuk meminta penjelskan tentang waktu,, baik waktu lampau  maupun sekarang.
Contoh  :
متى نصر الله؟
3.      Ayyannah,ايان digunakan untuk meminta penjelasan mengenai waktu yang akan datang. Kata ini kebiasanya digunakan untuk menantang.
Contoh  :
4.      Kaifa,كيف digunakan untuk menanyakan keaddaan ssesuatu.
Contoh :
5.       Aynah,اين digunakan untuk menanyakan tempat.
Contoh ::
6.       Hal,هل merupakan adat istifham yang digunakan untuk menanyakan penisbatam  sesuatu pada  yang lain ( tashdiq) atau kebalikannya.
7.      Aanah ,انى merupakan  adat istifham yang maknanya ada tiga, yaitu :
a.       Maknanya samadengan kaifa, كيف contoh :
b.      Bermakna aina, اين contoh:
c.       Maknanya sama dengan mataa.متى Contoh:
8.      Kam,كم adat  istifham  yang maknanya menanyakan jumlah yang masih samar, contoh:
9.      كم لبثتم؟؟

Adat ini juga digunakan untuk  menanyakan dengan menghususkan salah satu dari dua hal yang berserikat. Contoh:
اي افريقين خيرامفاما؟
Kata ini digunakan untuk menanyakan hal berkaitan dengan waktu, tempat, keadaan, jum       lah baik untuk yang berakal maupun tidak.
Penggunaan adat-adat istifham kadang digunakan bukan untuk tujuan bertanya, akan tetapi untuk maksud yang lainnya. Maksud-maksud  pengguna adat istifham yang menyimpang dari tujuan awalanya, adalah sbb:
a.       Perintah
Pengguna adat istifham dalam berbahasa kadang-kadang juga digunakan untuk maksud amr. Contoh:
فهل انتم منتهون؟ اى انتهوا (المائدة:)
Artinya
Apakah kalian tidak mau berhenti?
b.      Nahyu
Penggunaan adat istifham dalam praktik berbahasa kadang juga digunakan untuk tujuan nahyu. Contoh:
اتخشونهم فالله احق ان تخشوه
Artinya
Apakah kalian tidak takut terhadap mereka? Padahal Allah lebih berhak untuk ditakuti.
Ungkapan  istifham pada ayat diatas maknanya adalah larangan untuk menakuti mereka(orang-orang kafir).
c.       Taswiyah (menyamakan antara dua hal)
Penggunaan adat istifham juga kadan untuk makna taswiyyah. Contoh:
سواء عليهم اا نذ رتهم ام لم تنذر هم لا يومنون
Artinya
Sama saja bagi mereka,apakah engkau memberi peringatan atau tidak. Mereka tidak akan beriman.
Pada ayat diatas kalimat istifham bermakna taswiyah (menyamakan antara diberi peringatan atau tidak) mereka tetap tidak beriman)
d.      Nafyu (kalimat nagasi)
Kalimat negatif lawan dari kalimat positif, yaitu kalimat yang meniadakan hubungan antara subjek dan  predikat, seperti firman Allah SWT.dalam surat Al- A’la:6-7
Artinya
Kami akan membacakan(Al-Quran) kepadamu (Muhammad), maka kamu tidak akan  lupa, kecuali kalau Allah menghendaki
e.       Ingkar (penolakan)
Ungkapan  istifhamiyah juga kadang mempunyai makna ingkar atau penolakan. Contoh:
Artinya:
اغير الله تبغون
Bukankah Allah yang kamu cari?
f.       Taswiq (mendorong)
Ungkapan  istifhamiyah juga kadang mempunyai makna untuk mendorong muqhatab agar melakukan pesan yang disampaikan mutakallim. Contoh firman Allah SWT dalam Al-Quran :
Artinya:
هل ادلكم على تجا رة تنجيكم من عذاب اليم
Maukah kalian aku tunjukan kepada suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih.
g.      Penguatan
Ungkapan  istifhamiyah kadang juga digunakan untuk penguatan suatu pertanyaan. Contoh firman Allah SWT  pada surat  al-Haqqah ayat 1-3

الحاقة  . مالحاقة.. وما ادراك ما لحاقة
 Artinya: Hari kiamat. Apakah hari kiamat itu? Tahukah kamu, apakah hari kiamat itu?
h.      Ta’zhim(mengagungkan)
Contoh  ungkapan  istifhamiyah yang bermakna ta’zhim adalah firman Allah pada surah al-Baqarah ayat 255:

من ذالذى يشفع عنده الا باذنه
Artinya:
i.        Tahqir (merendahkan)
Ungkapan  istifhamiyah bisa bermakna tahqir (merendahkan). Contoh:

اهذا لذى مدحته كثيرا؟؟
Artinya: inikah yang kamu puja-puja itu?
j.        Ta’ajub (mengagumi)
Ungkapan  istifhamiyah yang bermakna ta’ajjub.
Contoh:

مالهذا الرسول يا كل الطعام ويمشى فى الا سواق
Artinya: tidaklah bagi rasul ini memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar? 
k.      Al-Wa’id (ancaman)
Contoh  pada firman Allah SWT :
الم تر كيف فعل ربك با صحا ب الفيل؟؟
Artinya: tidakkah  kamu melihat bagaimana perbuatan tuhanmu terhadap pasukan bergajah?
l.        Tamanni( harapan yang tak mungkin terkabul)
Contoh:

فهال لنا من شفعا ء فيشفعوالنا
Artinya:
Apakah kami mempunyai orang yang dapat memberi syafaat agar mereka memberi syafaat pada kami?
         
  
*      Nida
Secara leksikal nida artinya panggilan. Sedangkan dalam terminolgi ilmu balaghah, nida Adalah:
النداء هو طلب الا قبا ل بحرف نائب منا ب انا دى """ ادعو "" المنقول من الخبر الى الانشا ء الا ختصا ص
Artinya:
Nida adalah  tuntutan mutakallim yang menghendaki seseorang agar menghadapinya. Nida menggunakan  huruf  yang menggantikan  lafazh  yang menggantikan lafadz”unddi atau ad’u yang susunnya dipindah dari kalam khabari menjadi kalam insyai
a.       Huruf-huruf  nida
Huruf nida  ada delapan yaitu:
ء, اى , يا, ا, اى, ايا , هيا, و
b.      Penggunaan huruf nida 
Ada dua cara menggunakan huruf-huruf nida yaitu:
1.      Hamzah ) ء 
2.      Ay اى
Selain hamzah dan ay, semuanya digunakan untuk munada yang jauh . khusus untuk ya     يا digunakan untuk seluruh munada baik dekat maupun jauh.
ايا جا مع الدنيا لغير بلا غه # لمن تجمع الدعا الدنيا
Artinya:
Wahai orang yang menghimpun dunia tanpa batas untuk siapakah engkau menghimpun harta, sedangkan engkau akan meninggal?
Makna diatas merupakan makna nida yang asli. Akan tetapi, dalam beberapa konteks nida mempunyai makna lain yang keluar dari fungsinya semula dikarenakan adanya qarinah yang mengharuskannya demikian..

Makna-makna yang menyimpang tersebut adalah sbb:
1.      Anjuran, mengusung, mendorong atau menyenangkan, seperti pada perkataan orang yang bimbang dalam menghadapi musuh:
Artinya:
Wahai pemberani majulah!
2.      Teguran keras/ mencegah
Artinya:
“wahai hati, celaka kamu tidak mau mendengarkan orang yang menasehatimu ketika kau tersudut dan tidak dapat menghindari cobaan.”
3.      Penyesalan / keresahan dan kesakitan
Artinya :
“wahai seandainya aku menjadi tanah”( QS.an-naba’:40)
4.      Mohon pertolongan
Artinya :
“wahai allah,tolonglah orang-orang yang beriman
5.      Ratapan / mengaduh
Artinya
“aduhai banyak sekali kagumnya,orang cacat mengaku utama,dan aduhai banyak sekali susahnya,orang utama melahirkan cela.”
6.      Kasihan
Artinya
“wahai kasian”
7.      Merasa sayang,menyesal
Artinya :
:wahai kehilangan adab”
8.      Keheranan atau kekaguman
Artinya :
“aduhai kagumanya engkau,dari Qubburah debgan ammar,disela-selamu terdapat udara,maka memutih dan menguninglah”.
9.      Bingung dan gelisah (tidak puas,tidak sabar,bosan)
Artinya :
“wahai rumah-rumah salma, dimanakah salmamu?
10.  Mengingat – ingat
Artinya :
“ wahai kedua rumah salma,kesetraan bagi kalian,
Apakah masa-masa yang berlalu, dapay juga kembali lagi?
11.  Mengkhususkan                         
   yaitu menuturkan isim zhahir setelah isim dhamir dengan tujuan menjelaskannya, seperti firman allah SwT pada surah Hud ayat 73:
(#þqä9$s% tûüÎ7yf÷ès?r& ô`ÏB ̍øBr& «!$# ( àMuH÷qu «!$# ¼çmçF»x.tt/ur ö/ä3øn=tæ Ÿ@÷dr& ÏMøt7ø9$# 4 ¼çm¯RÎ) ÓŠÏHxq ÓÅg¤C ÇÐÌÈ

Artinya :
Itu adalah rahmat allah dan keberkatan-nya,dicurahkan atas kamu, hai ahlulbait ! sesungguhnya allah maha terouji lagi maha agung.”

Penggunaan huruf nida’ dengan makna ikhtishash mempunyai beberapa tujuan, yakni sebagai berikut:
a.)    Tafakhur (membanggakan diri. Contoh:
Artinya
“ hai orang lelaki! Sayalah tamu yang paling mulia”
b.)    Tawadhu ( artinya merasa rendah hati). Contoh :
Artinya :
“ya tuan, saya adalah seoran yang miskin  dan fakir!”


*      Tamanni
Kalimat tamanni ( berangan-angan) adalah kalimat yang berfungsi untuk menyatakan  keinginan terhadap sesuatu yang disukai,tetapi tidak mungkin untuk dapat meraihnya,seperti:


Artinya :
“ ingin rasanya kami memiliki apa yang diberikan kepada Qarun. Sesungguhnya dia benar-benar memperoleh keberuntungan yang besar.”
Dalam terminologi ilmu balaghah, tamanni adalah :
            Artinya :
              “ menuntut sesuatu yang diinginkan, akan tetapi tidak mungkin terwujud. Ketidakmungkinan terwujudnya sesuatu itu bisa terjadi karena mustahil terjadi ataubjuga sesuatu yang mungkin akan tetapi tidak maksimal dalam mencapainya.”
Syiir dibawa ini merupakan contoh  kalam tamanni yang mengharapkan sesuatu yang mustahil terjadi, yakni:
            Artinya :
            “ Aduh, seandainya masa muda itu kembali sehari saja,
               Aku akan mengabarkan kepada kalian
               Bagaiman yang terjadi ketika sudah  tua.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar